Perjalanan GO-JEK dari Ojek Pinggiran Menjadi SuperAPP Decacorn
Pernahkah terbayangkan yang pada awalnya Ojek sebagai transportasi pinggiran kini bisa mengantarkan perusahaan digital GO-JEK untuk menjadi startup pertama tanah air dengan status decacorn. Bukan main – main, nilai perusahaan ini disebutkan akan mencapai 10 miliar dolar atau jika dirupiahkan bernilai sekitar 140 triliun rupiah, benar – benar angka yang sangat fantastis. Inilah yang disebut sebagai keajaiban internet, sebuah perusahaan yang berawal dari ide yang sangat sederhana mampu mengubah gaya hidup banyak orang secara keseluruhan.
Nadiem Makarim yang sebelumnya sebagai pengguna Ojek melihat tukang ojek sebagian besar waktunya tidak produktif dan dihabiskan dengan mangkal serta menunggu penumpang. Sementara disisi lain para penumpang juga seringkali tidak mudah untuk mendapatkan ojek karena harus terlebih dahulu berjalan mencari pangkalan ojek. Pada tahun 2010 dengan hanya 20 driver, GO-JEK masih sederhana dan mengandalkan telepon untuk melakukan pemesanan. Baru kemudian pada tahun 2015 GO-JEK meluncurkan aplikasi android dan menggurita menjadi seperti sekarang ini.
Di awal kemunculannya, layanan ride sharing ini memang menemui kendala yang tidak mudah. Seringkali pengemudi online berseteru dengan moda transportasi offline yang telah lebih dulu eksis. Mereka merasa terganggu dan takut tersaingi oleh para pengemudi online ini. Namun kemudian seiring waktu, edukasi yang dilakukan kini banyak orang justru merasa transportasi online sangat membantu dan mengubah gaya hidup menjadi lebih praktis dan efisien.
Dengan meraih status decacorn, maka GO-JEK semakin mengukuhkan diri sebagai startup kebanggan negeri ini. Karena sungguh tidak mudah mencapai status itu, di dunia sendiri baru ada 19 startup yang mampu mencapai status decacorn. Walaupun banyak yang bilang jika pendanaan startup lebih didominasi oleh investor luar negeri, tetapi memang begitulah cara startup membesarkan valuasinya. Sungguh keniscayaan ketika ingin berkembang dan menjadi “besar” sebuah startup menolak investasi dari luar negeri.
Saat ini, bisnis GO-JEK telah banyak bertambah tidak hanya meliputi layanan transportasi, tetapi juga pengiriman makanan, tiket, kesehatan dan sistem pembayaran dan berevolusi menjadi sebuah super app. GO-JEK terus berusaha untuk berkembang dan mulai masuk ke pasar yang baru.
Selain itu, GO-JEK juga berekspansi ke luar negeri seperti membuka layanan Go-Viet Di Vietnam yang menawarkan layanan makanan serta transportasi motor. Di Thailand yang menawarkan layanan sepeda motor dengan bendera GET, Sementara di singapura Go-Jek memilih membuka layanan mobil.
Menjadi menarik menyimak perjalanan GO-JEK yang hanya dalam waktu 10 tahun sejak membuka layanannya, kini berubah menjadi startup decacorn yang memiliki valuasi luar biasa. Sementara Kita sebagai pengguna kemudian juga menikmati dampak sosial dengan keberadaan aplikasi GO-JEK sehingga lebih mudah dan efisien.
GO-JEK Sungguh Indonesian Dream yang menjadi Nyata.